"Berinteraksi dengan manusia itu seperti besi yg terkena air yang akan menjadikannya berkarat."
Itulah kalimat pembuka dari arahan Dr. H. Agus Setiawan, Lc. MA kemarin.
Sebab dalam interaksi kita dengan sesama, pasti banyak problema yang membuat hati kita tak enak rasa. Sesholih apa pun teman interaksi kita, selama ia manusia, pasti ada dalam tingkahnya yang kadang tak sesuai dengan harapan kita. Maka dari itu Allah berfirman, menyuruh kita sabar.
"Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 28)
"...Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 20)
Indah sekali tawaranNya. Mengajak kita untuk bersabar atas sesama. Karena kita tak bisa mengubah teman interaksi kita untuk bertindak sesuai dengan keinginan, maka sabar adalah sebaik-baik pilihan. Karena di dunia ini tak ada yang sempurna. Semua memiliki dua sisi yang berbeda. Ada sisi baik dan ada sisi buruk.
Bukankah kita pernah mendengar kalimat ini? Barangsiapa mencari teman tanpa cacat, maka ia akan abadi dalam kesendirian. Kekurangan yang ada pada diri manusia terkadang membuat kita merasa kesal dengannya, padahal kita juga sama.
Memiliki kekurangan dan tak sempurna. Itulah sebabnya mengapa interaksi kita membuat hati kita berkarat, sebab manusia bukanlah malaikat. Maka karatnya hati kita dapat diobati dengan memperbanyak dzikir kepadaNya. Selalulah menjadi insan yang memiliki good relationship.
Menjadi insan yang senantiasa mampu meluaskan sabar. Semoga kita selalu seperti itu.
Itulah kalimat pembuka dari arahan Dr. H. Agus Setiawan, Lc. MA kemarin.
Sebab dalam interaksi kita dengan sesama, pasti banyak problema yang membuat hati kita tak enak rasa. Sesholih apa pun teman interaksi kita, selama ia manusia, pasti ada dalam tingkahnya yang kadang tak sesuai dengan harapan kita. Maka dari itu Allah berfirman, menyuruh kita sabar.
"Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 28)
"...Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat."
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 20)
Indah sekali tawaranNya. Mengajak kita untuk bersabar atas sesama. Karena kita tak bisa mengubah teman interaksi kita untuk bertindak sesuai dengan keinginan, maka sabar adalah sebaik-baik pilihan. Karena di dunia ini tak ada yang sempurna. Semua memiliki dua sisi yang berbeda. Ada sisi baik dan ada sisi buruk.
Bukankah kita pernah mendengar kalimat ini? Barangsiapa mencari teman tanpa cacat, maka ia akan abadi dalam kesendirian. Kekurangan yang ada pada diri manusia terkadang membuat kita merasa kesal dengannya, padahal kita juga sama.
Memiliki kekurangan dan tak sempurna. Itulah sebabnya mengapa interaksi kita membuat hati kita berkarat, sebab manusia bukanlah malaikat. Maka karatnya hati kita dapat diobati dengan memperbanyak dzikir kepadaNya. Selalulah menjadi insan yang memiliki good relationship.
Menjadi insan yang senantiasa mampu meluaskan sabar. Semoga kita selalu seperti itu.
Comments
Post a Comment