We can’t escape digital culture, the internet, the massive use of social media, of course, there are a lot of toxic, trash and shitty contents. From what I see, we have two choices, become reactive or proactive, become consumer or creator. We choose how we handle these technologies. We can be the slave of either the technologies or the creator or take the power to be proactive, mindfully use them for our own goods and become the creator.
Memiliki anak perempuan memang harus extra hati-hati dalam mendidik sejak dini. Karena jaman sekarang yang sudah semakin maju membuat pergaulan yang memprihatinkan. Kecanggihan dunia yang semakin mempermudah akan akses dan juga komunikasi juga perlu pengawasan para orang tua. Maka dari itu Menjaga Anak Perempuan Amanahnya Berat Sekali. Intisari dari artikel ini bisa anda lihat dari percakapan dibawah ini antara anak perempuan dengan ibundanya. Haura :UMMi .. Ummi :Labbaik, Nak Haura : Kenapa aku tidak boleh upload fotoku? Ummi : Loh, siapa bilang? Boleh kok sayang… Kamu kan sering posting foto bunga, pemandangan, sampai makanan pun kamu foto.. . Haura : Bukan, um Maksudku wajahku.. aku senyum ceria.. gitu? Ummi : Ooh wajah, emang kenapa sayang? Haura : Aku juga pengen kayak temen" aku, bisa bebas upload fotonya kemana2 trus ada dia lagi senyum senang gitu, kan cakep umm, berbagi kebahagiaan dengan yang lain. Ummi : sayang, kamu tahu menjaga apakah yang Paling Berat? H
Comments
Post a Comment